RADIO STREAMING SEHATI - Sahabat Sehati Sejiwa masih berkaitan dengan perayaan hari ulang tahun kota Jakarta maka menarik juga untuk mengetahui asal usul nama daerah beberapa kawasan di Jakarta, misalnya blok M, Senayan Matraman dan Pegangsaan.
Diawali dengan Blok M. Dikutip dari pustaka.kebudayaan.kemdikbud.go.id, tentang Sejarah Kota Jakarta 1950-1980, berawal dari perencanaan tata kota pada tahun 1940 melibatkan pihak Belanda, yang ingin membangun kota satelit di Kebayoran.
Termasuk di dalamnya merancang pemukiman elit berkonsep taman dalam bentuk blok-blok dari Weltevreden untuk mengatasi kawasan Gambir dan sekitarnya yang telah padat.
Kawasan kota satelit direncanakan dibagi dalam beberapa blok, dari Blok A hingga Blok S dan kawasan pusat kota terletak di Blok M.
Hingga masuk era kemerdekaan, perencanaan dilanjutkan oleh Pemerintah Indonesia. Seiring perkembangannyaBlok M berkembang pesat menjadi pusat ekonomi terpadu.
Selain berjejer gedung perkantoran, di kawasan Blok M pengunjung datang juga untuk berbelanja, wisata kuliner atau sekedar nongkrong seru melakukan berbagai aktivitas bersama kerabat dan sahabat.
Pada awal 1990, kawasan Blok M bahkan populer hingga seluruh Indonesia, karena menjadi inspirasi banyak cerita yang diangkat ke layar lebar dan elektronik. Salah satu film legendaris berjudul Blok M, Bakal Lokasi Mejeng yang dibintangi Desy Ratnasari dan Paramitha Rusady. Mungkin ada Sahabat Sehati Sejiwa yang sempat menonton film ini ?
Dari film ini, banyak yang meyakini bahwa bakal lokasi mejeng adalah sebagai arti dari nama Blok M yang sebenarnya. Sekaligus mengukuhkan Blok M sebagai salah satu lokasi mejeng dan nongkrong hits anak muda.
Sahabat Sehati Sejiwa kita bergeser sedikit yuk ke daerah Senayan,
bagaimana nama wilayah Senayan ini terbentuk. Ternyata, nama wilayah ini terinspirasi dari sejarah tempatnya, yang merupakan tempat tinggal seorang bangsawan asal Bali bernama Wangsanayan. Hal ini tercantum di peta terbitan Topographisch Bureau Batavia tahun 1902.
Nah, karena tanah luas itu dimiliki Wangsanayan, orang-orang mengenal daerah tersebut sebagai wilayah milik Wangsanayan. Lambat laun, mereka menyingkatnya menjadi Senayan.
Kemudian kita kulik bersama asal usul nama daerah Matraman di Jakarta Timur. Dikutip dari buku karya Zaenuddin HM, yang berjudul “212 Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe,” setebal 377 halaman, diterbitkan Ufuk Press pada Oktober 2012. Dijelaskan bahwa kawasan itu disebut Matraman karena mempunyai kaitan historis dengan keberadaan Batavia atau Jakarta tempo dulu.
Banyak kalangan memperkirakan kawasan itu dahulu dijadikan sebagai kubu oleh pasukan Mataram dalam rangka penyerangan kota Batavia melalu darat. Maka tidak mustahil jika di kawasan itu dibangun kubu-kubu pasukan Mataram, termasuk oleh pasukan-pasukan dari Sumedang dan Ukur (Bandung). Pada waktu Mataram menyerang Batavia, Ukur dan Sumedang merupakan bagian dari Kesultanan Mataram, dan memang diminta ikut berpartisipasi. Selain itu Matraman sudah disebut-sebut ketika kawasan itu menjadi milik tuan tanah bernama David Johannes Smith. Seperti dijelaskan F-de Han dalam bukunya Oud Batavia.
Kawasan itu diberikan kepada orang-orang Jawa dari Mataram, mungkin setelah Mataram berada di bawah pengaruh Kompeni, menyusul ditandatanganinya perjanjian antara Mataram dengan VOC pada 28 Februari 1677. Pada masa itu orang-orang Mataram yang karena keahliannya misalnya sebagai pengrajin perunggu atau gangsa, membuka usaha di tempat yang kini dikenal dengan nama Pegangsaan.
Nah demikian sekilas asal usul nama beberapa kawasan di kota Jakarta yang tengah berulang tahun ke 498 ini. Selamat ulang tahun Jakarta.***
Editor: Andri Herdiansyah






