RADIO STREAMING SEHATI - MarkPlus Institute resmi membuka Bandung Marketing Week 2025 sebagai bagian dari rangkaian Indonesia Marketing Festival (IMF) 2025. IMF terus menjadi wadah strategis yang mempertemukan akademisi, pelaku bisnis, industri, dan pemerintah dalam menjawab tantangan pemasaran nasional, khususnya di era percepatan transformasi digital dan adopsi kecerdasan buatan (AI).
Bandung kembali dipilih sebagai salah satu kota utama penyelenggaraan karena dikenal sebagai pusat kreativitas, pendidikan, dan inovasi. Dengan semangat kolaborasi, acara ini menghadirkan tokoh-tokoh penting dari dunia pendidikan, pemerintahan, hingga industri.
Hari pertama dimulai di Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan sambutan dan materi dari Founder & Chair of MCorp, Hermawan Kartajaya, yang menekankan pentingnya perguruan tinggi untuk tidak hanya mencetak lulusan, tetapi juga mengembangkan entrepreneurial mindset yang terintegrasi dan relevan dengan perkembangan jaman.
Wakil Dekan SBM ITB, Prof. Donald Crestofel Lantu, S.T., M.B.A., Ph.D., juga turut membuka acara dengan menegaskan bahwa kampus bukan hanya tempat belajar, tetapi juga laboratorium inovasi. Mahasiswa harus disiapkan untuk menjadi wirausahawan masa depan yang mampu menggabungkan ilmu, kreativitas, dan teknologi.
Dilanjutkan dengan keynote speech dari Kepala LLDIKTI Wilayah IV, Dr. Lukman, S.T., M.Hum., yang mengungkapkan bahwa dunia pendidikan, industri, dan pemerintah harus berjalan bersama. Ekosistem kewirausahaan Jawa Barat hanya akan kuat jika kita semua bergerak selaras.
Walikota Bandung, Muhammad Farhan, turut hadir memberikan paparan tentang potensi Education Tourism sebagai salah satu penggerak utama ekonomi kreatif kota Bandung dan menjelaskan, “Bandung bukan hanya kota pelajar, tetapi juga kota destinasi. Education tourism bisa menjadi peluang besar untuk menghubungkan akademisi, bisnis, dan wisata dalam satu ekosistem ekonomi kreatif.”
Sejumlah profesional dari berbagai industri turut berbagi pengalaman dalam sesi Bandung Marketing Week 2025. Dari sektor energi, Anggi Faisal, Assistant Manager Digital Service & Customer Experience PLN UID Jabar, menegaskan bahwa transformasi digital layanan pelanggan kini menjadi kebutuhan mendesak agar pengalaman masyarakat lebih cepat, mudah, dan transparan.
Sementara itu, Sharon Francine, Vice Director PT Jayamas Dwi Perkasa (Sierra Mineral Water), menekankan pentingnya inovasi distribusi dan keberlanjutan, sebab konsumen masa kini tidak hanya membeli produk, tetapi juga nilai yang dihadirkan perusahaan.
Dari industri perbankan, Graha Noviana, Wakil Pemimpin Divisi IT Bank bjb, menyampaikan bahwa UMKM perlu didorong dengan solusi digital, sehingga perbankan inklusif dapat membuka akses lebih luas bagi pelaku usaha kecil menengah di Jawa Barat.
Selain itu, sejumlah brand ternama turut menyampaikan pandangannya. Yudi Kurniawan, Pemasar Wilayah Bandung Produk Emas Galeri 24, mengingatkan bahwa investasi emas sebaiknya tidak hanya dipandang sebagai tren sesaat, melainkan strategi keuangan jangka panjang.
Ariq Syah, CEO & Founder Maore sekaligus alumni Diplomat Success Challenge, mengajak generasi muda berani membangun brand sendiri tanpa takut gagal, karena setiap proses merupakan bagian penting dari perjalanan bisnis.
Dari sektor kebutuhan pendidikan dan perkantoran, Harris Hansa Wijaya, Sales Manager Bantex, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung dunia pendidikan dan bisnis lewat produk yang praktis, fungsional, dan inovatif.
Menutup sesi, Katherine Elovani, Business Partner blu by BCA Digital, mengajak generasi muda untuk belajar mengelola keuangan sejak dini dengan memanfaatkan layanan digital, di mana blu hadir sebagai partner finansial yang relevan dengan gaya hidup anak muda saat ini.
Dari sisi riset dan pengetahuan pemasaran, MarkPlus Institute melalui Dylan Milanda Putri, Senior Associate Analyst memaparkan topik Marketing Pathways: What's Hot?, memberikan perspektif tren pemasaran terbaru yang relevan bagi generasi muda dan pelaku usaha.
Dari sisi riset pemasaran, Dylan Milanda Putri, Senior Associate Analyst MarkPlus Institute, membawakan sesi Marketing Pathways: What’s Hot? yang mengupas tren pemasaran terkini, serta bagaimana cara memaksimalkan peluang yang ada di era teknologi.
“Generasi muda hari ini punya peluang besar di industri pemasaran. Dengan memahami tren, mereka bisa menjadi agen perubahan di tengah disrupsi teknologi,” jelas Dylan.
Pada sesi sore digelar Content Marketing Competition di MarkPlus Mini Campus Bandung, ajang adu kreativitas mahasiswa dan generasi muda dalam merancang strategi pemasaran secara inovatif. Kompetisi ini menekankan keterampilan problem solving, teamwork, dan presentasi ide para peserta.
Hari pertama rangkaian Bandung Marketing Week ditutup dengan antusiasme tinggi, menghadirkan semangat baru bagi pelaku usaha dan pemasar di Bandung serta sekitarnya untuk terus berinovasi, berkolaborasi, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah.***






