RADIO STREAMING SEHATI - Sahabat Sehati Sejiwa mungkin ada yang belum mengenal kue kamir / khamir? Kue Kamir adalah salah satu kuliner khas Kabupaten Pemalang. Bahan utama pembuatan kue kamir adalah adonan terigu yang dicampur dengan mentega dan telur. Tapi terkadang, bahan-bahan ini dicampur dengan tambahan lain seperti pisang ambon dan tape. Kue ini berbentuk bundar, pipih, dan berwarna agak cokelat. Bila dilihat sekilas, bentuk kue ini menyerupai kue apem – hanya saja ukuran kue kamir lebih besar dan tebal walaupun bisa saja ukuran, kue ini sangat bervariasi. Mulai dari yang besar hingga ukuran terkecil yang seperti lingkaran mangkok karena tergantung dari selera para pemesan.
Dikutip dari laman pemerintah kabupaten Pemalang, Hadirnya kue kamir di Indonesia berasal dari seorang warga Arab yang tinggal di Kelurahan Mulyoharjo, Pemalang, Jawa Tengah. Di kelurahan ini, terdapat pemukiman yang dikenal dengan sebutan Kampung Arab. Sementara untuk nama, tidak diketahui dengan jelas dari mana nama “kamir” berasal. Ada yang menerka nama ini berasal dari kata “khamer” (bahasa Arab) yang berarti memabukan (karena menggunakan bahan tape). Ada pula yang menyebut nama “kamir” berasal dari nama orang keturunan Arab.
Kue ini sering disebut memiliki bentuk yang sama dengan apem. Namun tentu nya khamir dan apem dua kue yang sangat berbeda. Kamir memiliki bentuk bulat, besar, pipih dan berwarna kecoklatan. Bahan untuk kue khamir ini berasal dari tepung terigu, telur, gula dan mentega.
Sedangkan untuk kue apem sendiri berasal dari bahan tepung beras, gula, santan, tape dan telur. Asal daerah nya pun berbeda dengan kamir, apem berasal dari India. Bentuk apem dengan kamir memang hampir mirip. Namun terdapat perbedaan diantara kedua nya. Apem memiliki bentuk bundar, pipih dan yang mirip dengan kue kamir yaitu warna dari kue apem yang semi-semi cokelat putih.
Dikutip dari artikel tanggal 13 Juli 2025 berjudul Kue Mangkok vs Apem, Kisah Dua Jajanan yang Bikin Lidah Goyang yang diposting di situs Radio Sehati, Kue apem diyakini berasal dari bahasa Arab yaitu "affuan" atau "afuwwun" artinya pengampunan. Masyarakat Jawa yang kesulitan mengucap kata affuan kemudian menyederhanakannya dengan sebutan apem. Kue apem diperkenalkan oleh Ki Ageng Gribig, seorang keturunan Prabu Brawijaya yang kembali dari perjalanan ke tanah suci dengan membawa kue apem.
Ki Ageng dan salah satu murid Sunan Kalijaga kemudian membagikan kue apem tersebut ke masyarakat sekitar. Sejak saat itu, membagikan kue apem menjadi budaya masyarakat Jawa untuk mengungkapkan rasa syukur dan momen-momen penting lainnya termasuk penyambutan satu Muharram atau satu suro. Dalam filosofi Jawa, kue apem adalah simbol pengampunan atau permohonan ampun dari berbagai kesalahan. Karena sebagai simbol pengampunan, kue apem juga menjadi kue wajib untuk acara megengan menyambut Ramadan atau acara-acara lain yang meminta pengampunan sekaligus mengungkapkan rasa syukur.
Artikel ini membagikan tips membuat kue kamir enak dan empuk dari Fitriyah Jamal, anak kelima dari Rahimahullah Bu Nuning, di Toko Kamir Bu Nuning,
- Fermentasi tidak boleh terlalu lama Kunci membuat kue kamir anti gagal, menurut Fitriyah adalah waktu fermentasi yang tidak boleh terlalu lama
- Pemilihan tape singkong untuk membuat kue kamir
Tips berikutnya pilih tape singkong dengan kematangan yang pas karena menyingkat proses fermentasi. - Pakai cetakan besi atau tembaga.
Standar kue kamir adalah dicetak pada cetakan 7 lubang dari besi atau tembaga. Walaupun kue kamir bisa juga dibuat di panci teflon namun tekstur nya jadi agak beda. - Dipanggang 15 menit pada tiap sisi nya
Sebagai penutup terlampir resep kue kamir arab khas Pemalang yang dikutip dari laman SedapSekejap. Bahan:
- 300 gram tepung terigu protein tinggi 50 gram gula pasir halus
- 1 sendok teh (4 gr) ragi instan
- 150 gram tape singkong, haluskan
- 1 butir telur
- 200 ml air
- 25 gram margarin, lelehkan
Cara membuat kue kamir arab khas Pemalang:
- Buat adonannya, campurkan tepung terigu, gula pasir, ragi instan, dan tape singkong. Kocok sampai rata, agar lebih mudah gunakan mixer tongkat spiral.
- Tambahkan telur dan air sedikit-sedikit sambil mengocok adonan. Aduk terus sampai adonan licin.
- Tambahkan margarin leleh, kocok rata. Diamkan adonan dan tutup dengan serbet selama 20 menit agar ragi bereaksi& adonan mengembang.
- Jika adonan sudah mengembang, panaskan teflon atau snack maker. Olesi minyak agak banyak. Tuang adonan berbentuk bulat.
- Masak sampai kulitnyanya berubah kecokelatan lalu balik dan biarkan adonan matang sempurna. Gunakan api kecil jika takut kue tidak matang.
Sahabat Sehati Sejiwa silakan praktek resep kue kamir tersebut diatas sebagai kudapan teman minum teh atau kopi di sore hari.
Semoga bermanfaat***
Editor: Andri Herdiansyah






