RADIO SEHATI
  • Beranda
  • Selayang Pandang
  • Jadwal Special Program
  • Kerjasama dan Iklan
  • Profil Pengelola
  • Alamat Kontak
RADIO SEHATI
Home BERITA

Geopark Kebumen: Prestasi atau Sekadar Status Tanpa Aksi Nyata?

Sukarno Widodo Penulis: Sukarno Widodo
Jumat, 11 Juli 2025
Geopark Kebumen: Prestasi atau Sekadar Status Tanpa Aksi Nyata?

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno meminta kepada semua pihak, untuk terus menjaga kelestarian alam di kawasan Geopark, supaya alamya tidak rusak.

Share on FacebookShare on Twitter

RADIO STREAMING SEHATI – Pengesahan Geopark Kebumen sebagai situs Unesco disambut gegap gempita dalam pembukaan Geofest International Conference 2025, Rabu malam (9/7/2025). Namun, di balik sorak sorai kebanggaan, pernyataan Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno, tentang pelestarian alam justru memicu tanda tanya besar: apakah ini komitmen serius atau sekadar retorika tanpa tindakan?

Dalam pidatonya, Sumarno menyerukan pelestarian kawasan Geopark agar tidak rusak akibat pembangunan yang serampangan. Ia menekankan bahwa status Geopark bukan hanya trofi prestise, melainkan tanggung jawab besar untuk menjaga kelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Geopark harus jadi model pengelolaan lingkungan berkelanjutan,” katanya di hadapan para pakar dari Malaysia, Korea Selatan, dan Thailand.

Namun, pernyataan ini terasa ironis bagi masyarakat Jawa Tengah yang sudah lama menyaksikan pembangunan yang kerap mengorbankan alam. Di banyak wilayah, termasuk di sekitar Kebumen, aktivitas pertambangan dan pembangunan infrastruktur masih meninggalkan luka lingkungan: erosi, banjir, hingga kerusakan ekosistem. Sumarno sendiri mengakui bahwa pemulihan alam bukanlah perkara cepat, tetapi minimnya langkah konkret dari pemerintah daerah untuk mencegah kerusakan menjadi sorotan.

Pernyataan Sumarno tentang pendekatan agama sebagai cara membangkitkan kesadaran lingkungan terdengar menarik, namun juga menuai skeptisisme. Ia menyebut bahwa merusak lingkungan adalah “dosa” karena menyebabkan penderitaan.

"Semua agama sepakat bahwa membuat orang lain menderita adalah dosa, dan merusak lingkungan yang menyebabkan penderitaan termasuk perbuatan yang berdosa," ungkapnya sebagaimana dilansir dari laman resmi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Tapi, tanpa kebijakan tegas seperti pengawasan ketat terhadap aktivitas pertambangan ilegal atau proyek yang merusak, seruan ini terasa seperti ajakan moral yang kosong. Tantangan terbesar Geopark Kebumen adalah menjawab keraguan ini. Status Unesco seharusnya menjadi momentum untuk memperbaiki tata kelola lingkungan, bukan sekadar stempel untuk menarik turis. Pemberdayaan masyarakat, seperti yang ditekankan Sumarno, memang penting, tetapi bagaimana hal ini bisa tercapai jika proyek-proyek besar masih mengabaikan dampak ekologis? Belum lagi, koordinasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat lokal sering kali berjalan pincang.

Masyarakat Jawa Tengah, khususnya di Kebumen, kini menanti bukti nyata. Geopark bisa menjadi harapan untuk pembangunan berkelanjutan, tetapi tanpa langkah tegas—seperti penegakan hukum terhadap pelaku perusakan lingkungan atau investasi serius pada reboisasi dan edukasi—status ini berisiko menjadi sekadar papan nama tanpa makna. Pertanyaannya, akankah pemerintah daerah mampu mengubah pola pikir dan tindakan, atau Geopark Kebumen hanya akan jadi trofi yang dibiarkan berdebu?***

Related Posts

Revolusi Penyensoran Film: LSF Hadirkan e-SiAS, Solusi Modern untuk Perfilman Indonesia
BERITA

Revolusi Penyensoran Film: LSF Hadirkan e-SiAS, Solusi Modern untuk Perfilman Indonesia

Minggu, 13 Juli 2025
Retreat-Jambore Bangga Kencana
BERITA

Retreat-Jambore Bangga Kencana, Semangat Pegawai BKKBN Jabar Menuju Kinerja Gemilang

Minggu, 13 Juli 2025
Operasi Patuh Lodaya 2025: Rahasia Polda Jabar Wujudkan Jalanan Aman dan Tertib
BERITA

Operasi Patuh Lodaya 2025: Rahasia Polda Jabar Wujudkan Jalanan Aman dan Tertib

Sabtu, 12 Juli 2025
Fenomena Istiwa A‘zam 2025: Cara Mudah Kalibrasi Arah Kiblat Tanpa Alat Khusus
BERITA

Fenomena Istiwa Azam 2025: Cara Mudah Kalibrasi Arah Kiblat Tanpa Alat Khusus

Sabtu, 12 Juli 2025
Pertamina Patra Niaga Dorong Kemandirian Ekonomi Bali
BERITA

Pertamina Patra Niaga Dorong Kemandirian Ekonomi Bali

Sabtu, 12 Juli 2025
Selama Tiga Musim, Hankook Hadir Sebagai Official Partner di Ajang ABB FIA Formula E World Championship
BERITA

Ban iON Laris Manis, Hankook Tire Gaspol di Pasar EV Indonesia

Jumat, 11 Juli 2025
  • Beranda
  • Selayang Pandang
  • Jadwal Special Program
  • Kerjasama dan Iklan
  • Profil Pengelola
  • Alamat Kontak
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Selayang Pandang
  • Jadwal Special Program
  • Kerjasama dan Iklan
  • Profil Pengelola
  • Alamat Kontak

© 2024 radiosehati.com

Klik Untuk Request dan Komen

RCAST.NET