RADIO STREAMING SEHATI - Autisme, Hiperaktif dan gangguan semacamnya bukanlah suatu penyakit yang dapat disembuhkan. Ini merupakan gangguan yang melibatkan perkembangan otak pada anak.Karenanya, setiap anak yang istimewa dinilai perlu mendapatkan perlakuan sesuai dengan kebutuhannya sehingga menjadi generasi penerus yang berkualitas.
Demikian yang disampaikan oleh Ketua Yayasan Pendidikan Prasetiya Bangsa, Dwi Susi Herawati, S. Psi saat launching layanan untuk Anak Berkebutuhan Khusus berbasis sekolah di Purworejo, Selasa (1/7/2025).
Yayasan Pendidikan Prasetiya Bangsa bekerjasama dengan Penawar Special Learning Center (PSLC) Malaysia ini bergerak dalam bidang pendidikan dan terapi untuk anak berkebutuhan khusus tersebut.
Dalam sambutannya, Dwi Susi Herawati menyampaikan bahwa saat ini warga Purworejo yang mempunyai Anak Berkebutuhan Khusus tidak perlu risau lagi untuk menyekolahkan putera- puteri tercintanya. Mereka berhak mendapatkan perlakuan yang sama sesuai dengan kebutuhannya.
“Adanya layanan pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus menjadi sesuatu yang penting mengingat semakin banyaknya anak yang mengalami gangguan ini,” katanya.
Ditegaskan, Autisme, Hiperaktif dan gangguan semacamnya bukanlah suatu penyakit yang dapat disembuhkan. Ini merupakan gangguan yang melibatkan perkembangan otak pada anak.
Kabar baiknya gangguan ini dapat dibantu dengan terapi hingga harapan sekitar 80% perkembangan seperti anak normal, dengan catatan terapi sejak awal.
Terapi yang bisa didapatkan antara lain IVT (Individual Therapy), GT (Group Therapy) dan SBT (School Based Therapy).
“Dengan terapi ini mereka akan dipersiapkan untuk bisa lebih mandiri sebagai bekal untuk masa depannya kelak,” jelasnya.
Di kondisi gangguan ringan, anak-anak dengan gangguan ini dapat bersekolah di kelas reguler dengan atau tanpa guru pendamping.
Susi berharap, setiap anak yang istimewa mendapatkan perlakuan sesuai dengan kebutuhannya sehingga menjadi generasi penerus yang berkualitas.
Dalam acara launching ini juga diadakan public talk dengan menghadirkan Narasumber Norafizah (Senior Pediatric Therapist PSLC Malaysia) yang memberikan edukasi tentang menghadapi anak hiperaktif di rumah dan sekolah yang dihadiri oleh Ibu Heny Safaryuni, SH. M. AP selaku Kabid PPPA Kabupaten Purworejo, Ibu Mika Kumayanti, S.STP selaku Korlap Bidang Petugas Lapangan Keluarga Berencana Kabupaten Purworejo juga Ibu Dwi Handayani, SE. MM Kabid Pengembangan Kurikulum, Bahasa dan Sastra Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo serta guru-guru PAUD, TK dan SD.
Norafiza menyampaikan bahwa prevalensi anak dengan gangguan ADHD jumlahnya sangat besar. Data dari Universitas Gaja Mada (2023) didapatkan data bahwa diperkirakan 1 dari 20 anak memiliki gangguan ADHD.***