SAHABAT Sehati Sejiwa mungkin akhir - akhir ini sering mendengar istilah NPD. Apa itu NPD? NPD adalah kepanjangan dari Narcissistic Personality Disorder atau gangguan kepribadian narsistik merupakan salah satu jenis gangguan mental yang memengaruhi cara seseorang membentuk harga diri, memandang identitas diri, dan berperilaku terhadap lingkungan sosialnya.
Penderita kondisi ini umumnya memiliki kebutuhan besar untuk dikagumi dan diperlakukan secara istimewa. Ketika ekspektasi ini tidak terpenuhi, mereka bisa menunjukkan respons emosional seperti mudah tersinggung dan merasa terluka.
Istilah narsis diambil dari kisah mithologi Yunani. Narsisme merupakan istilah populer untuk menyebut orang yang mencintai diri sendiri secara berlebihan.
Namun tahukah Sahabat Sehati Sejiwa, bahwa kata narsisme diambil dari nama tokoh mitologi Yunani, yakni Narcissus atau Narkissos. Begini kisahnya yang muncul dalam Metamorphoses karya penyair Romawi, Ovid. Ovid menceritakan tentang Narcissus yang bahkan tidak tergoda dengan bidadari cantik bernama Echo. Suatu hari, Echo melihat Narcissus yang sedang berburu di hutan dan langsung jatuh cinta.
Echo juga berusaha memeluk Narcissus, tetapi didorong dan diperingatkan agar tidak mengganggu lagi. Patah hati membuat Echo jatuh dalam keputusasaan dan berkeliaran di hutan. Pada akhirnya Echo menghilang dan yang tersisa hanyalah suara gema (echo). Nemesis, sang Dewi Pembalasan, kemudian menghukum Narcissus atas perilakunya terhadap Echo. Nemesis membawa Narcissus ke kolam agar melihat bayangannya. Narcissus, yang awalnya belum menyadari bahwa wajah yang ia lihat di kolam adalah dirinya sendiri, langsung jatuh cinta. Setelah menyadari bahwa yang ia lihat adalah refleksinya sendiri, Narcissus tenggelam dalam penderitaan karena cintanya tidak akan pernah terbalas. Karena itu, Narcissus memilih untuk mengakhiri hidupnya sendiri dan bertumbuh menjadi bunga yang berkelopak kuning. Bunga itu tumbuh dengan membungkuk ke arah air bukannya ke arah matahari. Sekarang bunga itu dikenal sebagai bunga Daffodil, bunga yang oleh rakyat Iran dipercaya sebagai simbol tahun baru. Seperti layaknya Narcissus, Daffodil mempunyai rupa yang indah dan beraroma harum namun beracun.
Sebagai penutup artikel, mengutip dari situs halodoc adalah gejala gangguan kepribadian narsistik yang seringkali tidak disadari sebagai berikut :
1. Sangat Reaktif Terhadap Kritik
Orang dengan gangguan kepribadian narsistik cenderung sangat reaktif terhadap kritik atau apapun yang ia anggap atau tafsirkan sebagai evaluasi negatif terhadap kepribadian atau kinerja mereka.
Inilah mengapa ketika orang NPD diajukan pertanyaan yang mungkin mengharuskan ia untuk mengakui kekurangan atau kesalahannya, ia akan cenderung berbohong, dengan cepat mengganti subjek pembicaraan atau memberi jawaban yang tidak sesuai dengan pertanyaannya.
2. Memiliki Tingkat Keamanan Diri yang Rendah
Kondisi mental orang dengan gangguan kepribadian narsistik memang sedikit rumit. Dari luar, harga diri mereka tampak lebih tinggi dan lebih terjamin daripada orang lain.
Selain itu, mengingat sifat mereka yang cukup ambisius, tidak jarang orang dengan NPD mendapatkan posisi kekuasaan yang cukup tinggi, serta kekayaan yang berlimpah.
Namun, bila diamati lebih dalam lagi, di balik permukaan status sosial, politik, atau ekonomi yang tinggi tersebut, orang dengan NPD sebenarnya memiliki tingkat rasa tidak aman yang sangat tinggi.
Dengan berbagai cara, pengidap gangguan kepribadian narsistik terus-menerus didorong untuk membuktikan diri mereka sendiri, baik kepada orang lain maupun kepada batin mereka yang tidak begitu percaya diri.
Itulah mengapa untuk menutupi rasa tidak aman mereka, para pengidap NPD cenderung mencari pujian dan gemar untuk menyombongkan diri atau membual tentang prestasinya (yang seringkali berlebihan).
3. Mau Menang Sendiri dan Defensif
Dibutuhkan upaya yang besar untuk melindungi ego yang tinggi, tetapi sebenarnya rapuh tersebut, sehingga sistem pertahanan orang-orang dengan NPD dapat dengan mudah keluar.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, orang dengan NPD sangat reaktif terhadap kritik, tetapi pada kenyataannya, perkataan atau tindakan apapun dari orang lain yang mereka anggap mempertanyakan kompetensinya, dapat mengaktifkan sistem perlindungan diri mereka yang kuat.
Itulah mengapa, dalam situasi yang menantang, orang-orang dengan NPD seringkali tidak mau kalah dan sangat sulit untuk mengucapkan “maaf” untuk pelanggaran yang mereka buat.
4. Mudah Marah atau Meledak Bila Menghadapi Sudut Pandang yang Berbeda
Faktanya, karakteristik ini sangat umum pada orang dengan gangguan kepribadian narsistik dan gangguan kepribadian ambang.
Kedua gangguan kepribadian tersebut biasanya bereaksi dengan emosi yang memanas ketika orang lain membawa rasa tidak aman terdalam mereka terlalu dekat ke permukaan.
Alasan mengapa mereka marah biasanya karena pada saat itu ia mengeluarkan emosi kecemasan atau rasa malu yang jauh lebih menyakitkan yang mereka simpan di dalam.
Jadi, mereka mengalihkan perasaan malu atau beberapa luka atau trauma masa lalunya dengan amarah.
5. Merendahkan Orang Lain
Karena orang-orang dengan NPD terdorong dari dalam diri mereka untuk menyembunyikan kekurangan atau kelemahan dalam citra dirinya, mereka biasanya cenderung mengarahkan penilaian negatif tersebut ke orang lain.
Jadi, salah satu cara yang paling dapat diandalkan bagi orang-orang yang memiliki gangguan kepribadian narsistik untuk merasa baik tentang diri mereka sendiri dan aman, adalah dengan merendahkan orang lain.
Mereka akan fokus pada kelemahan orang lain (entah benar-benar ada atau tidak) daripada mengakui dan menerima kata sepakat.
NPD adalah salah satu jenis gangguan mental serius. Kondisi ini hanya dapat diidentifikasi melalui evaluasi oleh tenaga profesional di bidang kesehatan jiwa, seperti psikolog klinis atau psikiater.***