Tanggal 8 September ditetapkan sebagai Hari Literasi Internasional. Peringatan ini dicanangkan oleh UNESCO sejak tahun 1966, sebagai pengingat bahwa kemampuan membaca dan menulis adalah hak asasi sekaligus fondasi bagi pembangunan manusia.
Setiap tahunnya, Hari Literasi Internasional diisi dengan tema yang berbeda.
Untuk tahun 2025, tema global yang diangkat adalah “Promoting Literacy in the Digital Era” atau Mendorong Literasi di Era Digital.
Pesan yang ingin disampaikan jelas: literasi kini bukan hanya soal bisa membaca buku, tetapi juga kemampuan memahami informasi di dunia digital yang serba cepat.
Apa itu literasi? Literasi adalah kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis. Dalam perkembangannya, definisi literasi selalu berevolusi sesuai dengan tantangan zaman. Jika dulu definisi literasi adalah kemampuan membaca dan menulis, maka pada saat ini, istilah Literasi sudah mulai digunakan dalam arti yang lebih luas. Dan sudah merambah pada praktik kultural yang berkaitan dengan persoalan sosial dan politik.
Secara etimologis istilah literasi sendiri berasal dari bahasa Latin “literatus” yang dimana artinya adalah orang yang belajar. Dalam hal ini, literasi sangat berhubungan dengan proses membaca dan menulis.
Menurut kamus online Merriam – Webster, literasi ialah suatu kemampuan atau kualitas melek aksara di dalam diri seseorang dimana di dalamnya terdapat kemampuan membaca, menulis dan juga mengenali serta memahami ide-ide secara visual.
Menurut UNESCO “The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization”, literasi ialah seperangkat keterampilan nyata, terutama ketrampilan dalam membaca dan menulis yang terlepas dari konteks yang mana ketrampilan itu diperoleh serta siapa yang memperolehnya.
Literasi itu sendiri bertujuan sebagai berikut:
- Membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan cara membaca berbagai informasi bermanfaat.
- Membantu menaikkan tingkat pemahaman seseorang dalam mengambil kesimpulan dari informasi yang dibaca.
- Meningkatkan kemampuan seseorang dalam memberikan penilaian kritis terhadap suatu karya tulis.
- Membantu menumbuhkan dan mengembangkan budi pekerti yang baik di dalam diri seseorang.
- Meningkatkan nilai kepribadian seseorang melalui kegiatan membaca dan menulis.
- Menumbuhkan dan mengembangkan budaya literasi di tengah-tengah masyarakat secara luas.
- Membantu meningkatkan kualitas penggunaan waktu seseorang sehingga lebih bermanfaat.
Literasi bermanfaat untuk antara lain mengoptimalkan kinerja otak karena sering digunakan untuk kegiatan membaca dan menulis serta mendapat berbagai wawasan dan informasi baru. Literasi juga berguna untuk mengembangkan kemampuan interpersonal seseorang, sekaligus juga kemampuan memahami makna suatu informasi .
Literasi juga bermanfaat untuk membantu meningkatkan kemampuan analisis dan berpikir seseorang dan pada saat yang sama meningkatkan daya fokus dan kemampuan konsentrasi orang itu.