RADIO STREAMING SEHATI - Kabar duka menyelimuti dunia musik Indonesia. Musisi senior, Darmawan Hardjakusumah, yang lebih dikenal dengan nama Acil Bimbo, meninggal dunia pada Senin, 1 September 2025, pukul 22.22 WIB. Acil, yang berusia 82 tahun, menghembuskan napas terakhirnya setelah menjalani perawatan intensif selama tiga minggu di rumah sakit, sebagaimana diungkapkan oleh cucunya, @zaraadhsty, melalui media sosial.
Acil Bimbo dikenal sebagai salah satu pilar musik Indonesia, khususnya melalui karya-karyanya bersama grup musik Bimbo. Lagu-lagu seperti Balada Seorang Biduwan dan Melati dari Jayagiri telah menjadi warisan budaya yang tak terlupakan, terutama karena liriknya yang sarat makna dan sering mengandung nilai-nilai keislaman. Karya-karyanya tidak hanya menghibur, tetapi juga menjadi pengingat spiritual bagi umat Islam, menjadikannya amal jariyah yang abadi.
Ucapan belasungkawa mengalir deras di media sosial. @zaraadhsty menulis, "Terima kasih, Kang Acil, atas karya dan dedikasimu. Semoga amal jariyahmu terus mengalir. Al-Fatihah." Penggemar dan rekan musisi juga turut menyampaikan duka mendalam. "Selamat jalan, Kang Acil. Lagu-lagumu akan selalu hidup di hati kami," tulis @musiknusantara. Sementara itu, musisi muda @rizkyfeb menambahkan, "Terima kasih telah menginspirasi kami. Semoga husnul khotimah."
Pemilik nama asli Raden Darmawan Dajat Hardjakusumah, S.H., M.Kn. adalah salah satu musisi legendaris Indonesia yang tak hanya besar lewat karya musik, tapi juga seni peran. Acil nggak cuma fokus di musik, tapi juga sukses menamatkan pendidikan hukum.
Di tengah karier musiknya yang lagi naik daun, dia tetap bisa kuliah di Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran dan lulus pada 1974. Dua dekade kemudian, tepatnya 1994, Acil comeback ke kampus yang sama buat ngambil pendidikan kenotariatan.
Di balik panggung, Acil punya kehidupan keluarga yang juga menarik perhatian. Dia menikah dengan Ernawati dan punya empat anak serta beberapa cucu. Dua di antaranya pasti familiar buat generasi sekarang, yaitu Hasyakyla Utami dan Adhisty Zara, eks member JKT48.
Mengenang perjalanan musik mendiang kang Acil, sebelum jadi Bimbo,kang Acil dan Sam awalnya membentuk band The Aulas waktu masih SMA. Lulus sekolah, band itu berubah nama jadi Aneka Nada dan bahkan sempat diisi Guntur Soekarnoputra. Sayangnya, karena beda visi, grup itu bubar pada 1965.
Setahun kemudian, lahirlah Bimbo yang akhirnya jadi legenda. Nama Bimbo punya arti Bagus, yang dikasih langsung oleh sutradara TVRI, Hamid Gurno.
Dari situ, Sam, Acil, dan Jaka jalan terus bermusik, sampai akhirnya pada 70-an mereka nambah personel lewat adik bungsu, Lin Parlina.
Meski awalnya sempat ditolak mentah-mentah oleh perusahaan rekaman, Bimbo gak patah semangat. Dengan ciri khas musik yang terinspirasi dari latin dan tembang Sunda, mereka terus ngegas sampai akhirnya jadi salah satu grup musik paling berpengaruh di Indonesia.
Keberadaan Acil Bimbo telah meninggalkan jejak mendalam di industri musik Indonesia. Karyanya yang penuh makna akan terus dikenang sebagai pengingat akan keindahan seni dan keimanan.Selamat jalan, legenda. Semoga ditempatkan di sisi terbaik Allah SWT