RADIO STREAMING SEHATI - Pada akhir 1960-an hingga awal 1970-an, dunia musik mengalami gelombang baru yang dipicu oleh The Beatles, salah satu band paling menarik dalam sejarah. Keberhasilan The Beatles dengan gaya musik inovatif, harmoni vokal yang khas, dan eksperimen studio mereka tidak hanya mengubah dunia musik pop, tetapi juga menginspirasi banyak band baru untuk mengikuti jejak mereka.
Demikian yang terungkap dalam program Obrolan Beatles Sehati, Sebuah program yang menhadirkan lagu-lagu The beatles sert berbagai kisah menarik yang menyertainya. Bersama Host Kang Iyan, Kang Awang Om Dodong dan Kang Teddy dari Bogor Beatles Society (BBS), mereka mengangkat topik tentang sejumlah band yang terinspirasi dari The Beatles. Menurut mereka, di tengah gelombang band baru ini, beberapa nama seperti Badfinger, Klaatu, dan The Rutles menjadi sorotan karena pendekatan musik mereka yang sangat dipengaruhi, bahkan sampai dijuluki sebagai "The Next Beatles" atau sekadar pengikut setia.
1. Badfinger: Penerus Sejati The Beatles
Badfinger, yang awalnya bernama The Iveys, adalah salah satu band yang mendapat perhatian besar karena hubungan langsung mereka dengan The Beatles. Ditandatangani oleh label Apple Records milik The Beatles, Badfinger berhasil mencuri hati penggemar dengan lagu-lagu seperti "Come and Get It," yang ditulis oleh Paul McCartney, dan "No Matter What." Gaya musik mereka yang penuh melodi pop-rock dengan harmoni vokal yang kuat sering dibandingkan dengan karya The Beatles di era Rubber Soul dan Revolver. Namun begitu, Om Dongki lebih menilai kemiripan mereka dengan justru dengan The Beatles Akhir yakni pada album Abbey Road, Let It Be atau Magical Mysteri Tour. Badfinger, meski sukses di awal, Badfinger menghadapi berbagai tantangan, termasuk masalah manajemen dan konflik internal, yang membuat perjalanan karier mereka tidak sepanjang The Beatles, bahkan harus terhenti dengan tragis.
2. Klaatu: Misteri yang Mengelabui Dunia Musik
Klaatu, sebuah band asal Kanada, menjadi perbincangan karena album debut mereka 3:47 EST (1976) yang terdengar sangat mirip The Beatles, terutama dalam hal produksi dan aransemen. Tanpa informasi jelas tentang identitas band ini, banyak penggemar berspekulasi bahwa Klaatu sebenarnya adalah The Beatles yang bersatu kembali secara rahasia. Lagu seperti "Calling Occupants of Interplanetary Craft" dan "Sub-Rosa Subway" menunjukkan pengaruh kuat dari gaya eksperimental The Beatles di era Sgt. Pepper's Lonely Hearts Club Band. Meski spekulasi ini terbantahkan ketika identitas mereka terungkap, Klaatu tetap dianggap sebagai salah satu band yang berhasil menangkap esensi musik The Beatles dengan cara yang unik.
3. The Rutles: Parodi atau Penghormatan?
Berbeda dengan Badfinger dan Klaatu, The Rutles justru hadir sebagai parodi langsung dari The Beatles. Dibentuk sebagai bagian dari proyek komedi oleh Eric Idle dari Monty Python dan musisi Neil Innes, band fiktif ini (dijuluki "Pre-Fab Four") meniru perjalanan The Beatles dengan lagu-lagu seperti "Ouch!" dan "Cheese and Onions" yang sengaja dibuat mirip dengan karya John Lennon dan Paul McCartney. Film mockumentary mereka, All You Need Is Cash (1978), menjadi hit di kalangan penggemar karena humor cerdas dan lagu-lagu yang meski parodi, tetap berkualitas tinggi. The Rutles menjadi contoh bagaimana pengaruh The Beatles bisa diolah menjadi sesuatu yang menghibur sekaligus menghormati.
Warisan The Beatles yang Abadi
Fenomena munculnya band-band seperti Badfinger, Klaatu, dan The Rutles menunjukkan betapa besar dampak The Beatles terhadap musik populer. Gaya mereka yang revolusioner tidak hanya menciptakan pengikut, tetapi juga mendorong musisi untuk bereksperimen dan mengeksplorasi kreativitas mereka sendiri. Ketiga band ini, dengan cara mereka masing-masing—dari penghormatan yang tulus hingga parodi yang cerdas—membuktikan bahwa pengaruh The Beatles jauh melampaui musik mereka sendiri. The Fab Four bukan sekadar band, melainkan sebuah fenomena budaya yang terus menginspirasi dan hidup melalui karya para penerusnya, baik yang nyata maupun yang fiktif.
Program Obrolan Beatles Sehati merupakan hasil kerja sama Radio Streaming Sehati denga Bogor Beatles Society (BBS), program berdurasi 3 jam ini, hadir setiap Selasa mulai pukul 09.00 WIB dan disiarkan ulang pada pukul 21.00 WIB di hari yang sama, hanya di radiosehati.com.***