PADA awalnya, The Beatles dikenal dengan Merseybeat atau British Beat, sebuah sub-genre rock and roll yang catchy dan didominasi gitar, seperti yang terdengar pada lagu-lagu awal mereka seperti "Love Me Do," "She Loves You," atau "I Want to Hold Your Hand." Genre ini ditandai dengan melodi yang kuat, harmonisasi vokal yang erat, dan ritme yang bersemangat.
Namun, seiring berjalannya waktu dan kematangan artistik mereka, terutama setelah berhenti tur pada tahun 1966 dan fokus penuh pada studio rekaman, The Beatles mulai menjelajahi dan bahkan menciptakan genre-genre baru:
Folk Rock
Sejak album Rubber Soul (1965), The Beatles mulai memasukkan elemen folk ke dalam musik mereka. Penggunaan gitar akustik yang lebih menonjol, lirik yang lebih introspektif, dan aransemen yang lebih sederhana namun mendalam seperti pada "Norwegian Wood (This Bird Has Flown)" menunjukkan pergeseran ke arah ini. "Norwegian Wood" sendiri adalah pionir karena penggunaan sitar, yang melahirkan sub-genre Raga Rock.
1.Baroque Pop / Chamber Pop
Keinginan mereka untuk menggunakan instrumen non-tradisional dalam musik pop sangat jelas. "Yesterday" (1965) dengan kuartet stringnya adalah pelopor dalam genre ini. Kemudian, "Eleanor Rigby" (1966) lebih jauh mengukuhkan hal ini dengan aransemen string octet penuh yang menciptakan suasana gelap dan dramatis tanpa instrumen band tradisional. Lagu seperti "In My Life" juga memiliki sentuhan Baroque Pop dengan solo piano George Martin yang terdengar seperti harpsichord.
2.Psychedelic Rock / Art Rock
Era pertengahan hingga akhir 60-an The Beatles adalah puncak dari eksplorasi psikedelik mereka. Album Revolver (1966) dan Sgt. Pepper's Lonely Hearts Club Band (1967) adalah manifestasi utama dari genre ini. Mereka menggunakan efek studio inovatif seperti flanging, phasing, automatic double tracking (ADT), rekaman terbalik, dan kolase suara. Contohnya adalah "Tomorrow Never Knows" dengan efek vokal dan tape loop yang radikal, atau "Lucy in the Sky with Diamonds" dengan pergeseran birama dan instrumentasi sureal. "A Day in the Life" dengan orkestra disonan dan struktur multi-bagiannya adalah contoh utama dari Art Rock.
3.Hard Rock / Heavy Metal Awal
Meskipun tidak sepenuhnya terjun ke dalamnya, beberapa lagu mereka menunjukkan embrio dari genre yang lebih berat. Contohnya "Helter Skelter" (1968) sering disebut sebagai salah satu cikal bakal heavy metal dengan vokal yang agresif, bassline yang memekakkan telinga, dan riff gitar yang distorted.
4.Country / Blues Rock / Skiffle
Akar musik mereka juga terlihat jelas. Lagu seperti "Don't Pass Me By" (Ringo Starr) memiliki nuansa country, sementara banyak lagu awal mereka berakar pada blues dan skiffle.
5.Music Hall / Vaudeville
Sisi ringan dan quirky mereka muncul dalam lagu-lagu yang terinspirasi dari gaya music hall Inggris, seperti "When I'm Sixty-Four" dan "Being for the Benefit of Mr. Kite!" di album Sgt. Pepper.
Inovasi mereka dalam studio, dengan bantuan produser legendaris George Martin, memungkinkan The Beatles untuk menggabungkan elemen-elemen dari berbagai genre ini dengan mulus, menciptakan suara yang sepenuhnya baru dan tidak terduga. Mereka tidak hanya menulis lagu, tetapi juga "mengaransemen" suara.
Cover dalam Genre Berbeda
Kemampuan The Beatles untuk menciptakan lagu-lagu yang secara melodi dan harmonis sangat kuat, tetapi juga cukup fleksibel untuk diinterpretasikan ulang, adalah alasan utama mengapa begitu banyak lagu mereka telah di-cover dalam berbagai genre yang berbeda. Fondasi lagu-lagu mereka begitu solid sehingga bisa diadaptasi dan diubah tanpa kehilangan esensinya.
Berikut adalah beberapa contoh bagaimana lagu-lagu The Beatles telah di-cover dalam berbagai genre:
1.Jazz
Banyak musisi jazz ternama telah menginterpretasikan ulang lagu-lagu The Beatles, mengubahnya menjadi standar jazz.
- "Yesterday" - Di-cover oleh Frank Sinatra, Oscar Peterson, Count Basie Orchestra. Harmoni yang kuat dan melodi yang fleksibel sangat cocok untuk improvisasi jazz.
- "Come Together" - Di-cover oleh Etta James, Herbie Hancock. Mereka mengubah ritme dan harmoni untuk menyesuaikan gaya jazz/fusion.
- "Blackbird" - Di-cover oleh Brad Mehldau (piano jazz).
2.Klasik / Orkestra:
Mengingat The Beatles sendiri sering menggunakan aransemen orkestra, tidak mengherankan jika banyak komposer dan orkestra telah mengaransemen ulang karya mereka.
- "Eleanor Rigby" - Di-cover oleh sejumlah orkestra, kadang dalam gaya klasik yang dramatis, memanfaatkan kekuatan aransemen string aslinya.
- "Across the Universe" - Diaransemen untuk paduan suara dan orkestra, memperkuat nuansa eterealnya.
3.Reggae / Ska:
Ritme yang bersemangat dan melodi yang catchy dari banyak lagu Beatles sangat cocok untuk diadaptasi ke genre reggae atau ska.
- "Ob-La-Di, Ob-La-Da" - Beberapa band reggae dan ska telah meng-cover lagu ini, bahkan sering kali terdengar seperti lagu reggae aslinya.
- "Come Together" - Di-cover oleh Bob Marley and The Wailers.
4.Soul / R&B/Funk:
Vokal yang ekspresif dan melodi yang kuat dari lagu-lagu Beatles sangat cocok untuk gaya soul dan R&B.
- "Yesterday" - Ray Charles membawakan versi yang penuh perasaan.
- "Come Together" - Tina Turner memberikan interpretasi R&B yang sangat kuat.
- "With a Little Help from My Friends" - Versi ikonik oleh Joe Cocker adalah contoh brilian dari cover bergaya soul/rock.
- "Got to Get You into My Life" oleh Earth, Wind & Fire adalah contoh luar biasa bagaimana sebuah band dapat mengambil lagu yang sudah hebat dan mengubahnya sepenuhnya sesuai dengan identitas musik mereka sendiri, bahkan hingga melampaui versi aslinya dalam genre tertentu. EWF berhasil menyuntikkan energi funk dan soul ke dalam lagu tersebut, memanfaatkan kekuatan seksi horn yang legendaris, harmonisasi vokal yang kaya, dan groove yang dalam. Hasilnya adalah sebuah cover yang tidak hanya setia pada melodi asli, tetapi juga memberikan interpretasi yang sangat segar, dinamis, dan tak terlupakan, yang sering dianggap sebagai versi definitif dari lagu ini dalam konteks funk dan soul. Lagu ini menjadi hit besar bagi EWF dan memperkuat posisi mereka sebagai salah satu grup funk/soul terbesar sepanjang masa.
5.Hard Rock / Metal:
Meskipun The Beatles bukan band metal, kekuatan riff dan energi beberapa lagu mereka memungkinkan adaptasi ke genre yang lebih berat.
- "Come Together" - Aerosmith membawakan versi rock/funk yang sangat sukses.
- "Helter Skelter" - U2 dan Mötley Crüe adalah beberapa band rock/metal yang mengcover lagu proto-metal ini.
6. Folk / Akustik:
Banyak musisi folk terus meng-cover lagu-lagu The Beatles, seringkali kembali ke esensi melodi dan liriknya.
Hampir semua lagu The Beatles bisa di-cover secara akustik, menunjukkan kekuatan komposisi intinya.
7. Pop/ Kontemporer:
Generasi musisi pop dan kontemporer yang berbeda terus menginterpretasikan ulang lagu-lagu The Beatles dengan sentuhan modern, menjaga warisan mereka tetap relevan.
Fleksibilitas musikal ini membuktikan bahwa The Beatles tidak hanya menciptakan lagu-lagu hits, tetapi juga karya seni abadi yang dapat beresonansi dan diinterpretasikan ulang di berbagai era dan genre, menegaskan posisi mereka sebagai salah satu band paling inovatif dan berpengaruh sepanjang masa.*** (Penulis adalah salah seorang pendiri Bogor Beatles Society/Narasumber Tetap Program Obroloan Beatles Sehati di Radio Streaming Sehati)