RADIO STREAMING SEHATI - Sahabat Sehati Sejiwa, mungkin belum banyak yang tahu bahwa setiap tanggal 10 Juni, Indonesia memperingati Hari Media Sosial Nasional. Meski belum diresmikan secara formal oleh pemerintah, hari ini dirayakan oleh warganet sebagai bentuk apresiasi terhadap pengaruh media sosial dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari tempat berbagi informasi, hiburan, sampai membangun bisnis, media sosial sudah menjadi bagian penting dari keseharian kita.
Media sosial ibarat pisau bermata dua.
Bermanfaat atau tidaknya pisau tergantung pada si pemegang nya. Begitu pula media sosial. Kita ketahui bersama terdapat banyak sisi buruk media sosial. Salah satunya adalah penyebaran berita hoax. Sehingga penting sekali bagi Sahabat Sehati Sejiwa untuk mengenali bagaimana ciri - ciri berita hoax sehingga dapat mengenali hoax tidaknya suatu berita dan lebih jauh lagi menghindari untuk menyebarkannya
Dikutip dari situs komdigi dot go dot id berikut ini adalah lima langkah sederhana yang bisa membantu dalam mengidentifikasi mana berita hoax dan mana berita asli. Berikut penjelasannya:
1. Hati-hati dengan judul provokatif
Berita hoax seringkali menggunakan judul sensasional yang provokatif, misalnya dengan langsung menudingkan jari ke pihak tertentu. Isinya pun bisa diambil dari berita media resmi, hanya saja diubah-ubah agar menimbulkan persepsi sesuai yang dikehendaki sang pembuat hoax.
Oleh karenanya, apabila menjumpai berita dengan judul provokatif, sebaiknya Sahabat Sehati Sejiwa mencari referensi berupa berita serupa dari situs online resmi, kemudian bandingkan isinya, apakah sama atau berbeda. Dengan demikian, setidaknya Sahabat Sehati Sejiwa sebagai pembaca bisa memperoleh kesimpulan yang lebih berimbang.
2. Cermati alamat situs
Untuk informasi yang diperoleh dari website atau mencantumkan link, cermatilah alamat URL situs dimaksud. Apabila berasal dari situs yang belum terverifikasi sebagai institusi pers resmi -misalnya menggunakan domain blog, maka informasinya bisa dibilang meragukan.
Menurut catatan Dewan Pers, di Indonesia terdapat sekitar 43.000 situs di Indonesia yang mengklaim sebagai portal berita.
Dari jumlah tersebut, yang sudah terverifikasi sebagai situs berita resmi tak sampai 300. Artinya terdapat setidaknya puluhan ribu situs yang berpotensi menyebarkan berita palsu di internet yang mesti diwaspadai.
3. Periksa fakta
Perhatikan dari mana berita berasal dan siapa sumbernya? Apakah dari institusi resmi seperti KPK atau Polri? Sebaiknya jangan cepat percaya apabila informasi berasal dari pegiat ormas, tokoh politik, atau pengamat.
Perhatikan keberimbangan sumber berita. Jika hanya ada satu sumber, pembaca tidak bisa mendapatkan gambaran yang utuh.
Hal lain yang perlu diamati adalah perbedaan antara berita yang dibuat berdasarkan fakta dan opini. Fakta adalah peristiwa yang terjadi dengan kesaksian dan bukti, sementara opini adalah pendapat dan kesan dari penulis berita sehingga memiliki kecenderungan untuk bersifat subyektif.
4. Cek keaslian foto
Di era teknologi digital saat ini , bukan hanya konten berupa teks yang bisa dimanipulasi, melainkan juga konten lain berupa foto atau video. Ada kalanya pembuat berita palsu juga mengedit foto untuk memprovokasi pembaca.
Cara untuk mengecek keaslian foto bisa dengan memanfaatkan mesin pencari Google, yakni dengan melakukan drag-and-drop ke kolom pencarian Google Images. Hasil pencarian akan menyajikan gambar-gambar serupa yang terdapat di internet sehingga bisa dibandingkan.
5. Ikut serta grup diskusi anti-hoax
Di Facebook terdapat sejumlah fanpage dan grup diskusi anti hoax, misalnya Forum Anti Fitnah, Hasut, dan Hoax (FAFHH), Fanpage & Group Indonesian Hoax Buster, Fanpage Indonesian Hoaxes, dan Grup Sekoci. Di grup-grup diskusi ini, netizen bisa ikut bertanya apakah suatu informasi merupakan hoax atau bukan, sekaligus melihat klarifikasi yang sudah diberikan oleh orang lain. Semua anggota bisa ikut berkontribusi sehingga grup berfungsi layaknya crowdsourcing yang memanfaatkan tenaga banyak orang.
Beberapa cara di atas merupakan cara-cara mudah yang bisa membantu Sahabat Sehati Sejiwa mengidentifikasi kebenaran suatu berita. Selalu ingat untuk melakukan double check setiap mendapatkan informasi yang tidak jelas sumbernya. Jangan sampai Sahabat Sehati Sejiwa ikut menyebarkan berita hoax ke masyarakat luas.
Peringatan hari Media Sosial ini juga jadi pengingat bahwa media sosial sebaiknya digunakan secara bijak dan positif. Banyak hal baik yang bisa disebarkan lewat platform digital ini, mulai dari edukasi, inspirasi, hingga solidaritas sosial. Jadi, mari manfaatkan media sosial untuk hal-hal yang membawa dampak baik bagi diri sendiri dan orang lain! Semoga bermanfaat.***