RADIO STREAMING SEHATI - Sahabat Sehati Sejiwa, tentunya sudah sejak kecil akrab dengan lagu anak - anak Nenek Moyangku Seorang Pelaut. Tak mungkin ada pelaut jika wilayah nusantara tidak terdiri dari bagian lautan yang lebih besar daripada daratan. Bahkan kata nusantara terdiri dari kata nusa yang berarti pulau dan kata antara yang merujuk pada kawasan perairan.
Mengutip laman United Nation World Ocean Day, laut memiliki sejuta manfaat bagi kehidupan manusia, baik sebagai sumber pangan dan pembangunan, laut juga menyumbang oksigen setiap harinya. Untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya laut, maka diciptakanlah Hari Laut Sedunia atau World Ocean Day. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga ekosistem yang menghasilkan 50% oksigen di planet kita dan menyerap 30% karbon dioksida yang dihasilkan di planet kita. Fenomena lain yang sangat memprihatinkan adalah pembuangan plastik ke lautan telah meningkat pesat dalam beberapa dekade terakhir dan kini melebihi 8 juta ton per tahun. Banyak spesies laut yang terkena dampaknya dan setidaknya 90% dari mereka telah mengalami penurunan populasi.
Peringatan Hari Laut Sedunia pertama kali diinisiasi pada 8 Juni 1992 di Rio de Janeiro, Brasil, dalam Forum Global yang merupakan bagian dari Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Lingkungan dan Pembangunan. Forum tersebut memberi ruang bagi organisasi non-pemerintah dan masyarakat sipil untuk menyampaikan pandangan terkait isu lingkungan.
Salah satu pokok pembahasan dalam forum tersebut adalah peran besar laut dalam menjaga kelestarian Bumi. Diskusi itu terinspirasi dari acara bertajuk "Oceans Day at Global Forum - The Blue Planet" atau Hari Laut dalam Forum Global - Planet Biru.
Kemudian pada tahun 2008, Majelis Umum PBB secara resmi menetapkan tanggal 8 Juni sebagai Hari Laut Sedunia. Sejak saat itu, perhatian global terhadap isu-isu kelautan semakin meningkat.
Isu yang disorot mencakup penerapan Konvensi PBB tentang Hukum Laut, pengelolaan ruang maritim, keselamatan pelayaran internasional, keamanan maritim, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan. Selain itu, Hari Laut Sedunia juga menyoroti pelestarian keanekaragaman hayati laut, pembangunan berkelanjutan, perubahan iklim, hingga pentingnya kerja sama regional dan internasional.
Peringatan ini menjadi momen penting untuk mendorong kesadaran dan aksi nyata dalam menjaga lautan. Sejak diresmikan, Hari Laut Sedunia rutin diperingati setiap tahunnya dengan berbagai kampanye dan aksi di berbagai belahan dunia.
Tema yang diangkat untuk Hari Laut Sedunia tahun 2025 inj adalah “Wonder: Sustaining What Sustains Us” atau “Keajaiban: Menjaga Apa yang Menjaga Kita”.
Tema ini mengajak kita untuk kembali menumbuhkan rasa kagum dan ingin tahu terhadap lautan sebagai fondasi dari perlindungan dan inovasi di masa depan.
Peringatan ini juga mengingatkan kita akan tantangan yang dihadapi oleh laut, seperti polusi plastik, penangkapan ikan berlebihan, dan perubahan iklim yang mengancam keseimbangan ekosistem laut. Hari Laut Sedunia menjadi ajakan bagi semua orang untuk berkontribusi dalam melindungi laut, dengan berbagai tindakan seperti mengurangi sampah plastik, mendukung kebijakan perlindungan laut, dan menjaga kelestarian habitat laut. Mari jaga bersama laut kita. ***