RADIO SEHATI
  • Beranda
  • Berita
    • Headline
    • Hiburan
    • Ragam
    • Idea
    • Olahraga
  • Selayang Pandang
  • Jadwal Special Program
  • Kerjasama dan Iklan
  • Profil Pengelola
  • Alamat Kontak
RADIO SEHATI
Home BERITA

Potret Kondisi Masyarakat Pesisir dalam Pameran Fotografi ‘Living at the Urban Seafront’

Andri Herdiansyah Penulis: Andri Herdiansyah
Selasa, 13 Mei 2025
Potret Kondisi Masyarakat Pesisir dalam Pameran Fotografi ‘Living at the Urban Seafront’
Share on FacebookShare on Twitter

RADIO STREAMING SEHATI - Goethe-Institut Indonesien bekerja sama dengan Bremen Centre for Building Culture menghadirkan pameran fotografi bertajuk 'Living at the Urban Seafront'. Pameran ini berlangsung mulai 6 Mei sampai 1 Juni 2025 di Goethe-Institut Jakarta menampilkan 47 karya dari 17 fotografer Indonesia dan Jerman, menyusuri pengalaman dan kondisi masyarakat yang tinggal di tepian kota dan laut—dari Jakarta, Bekasi, Gresik, Makassar hingga Bremen (Jerman).

Pameran ini menampilkan karya-karya dari Aan Melliana, Abyan Madani, Agus Susanto, Arie Basuki, Dikye Ariani, Djuli Pamungkas, Fernando Randy, Idealita Ismanto, Iqro Rinaldi, Muhammad Fauzan, Nafiah Solikhah, Qeis Sulthon, Rejeky Kene, Wiagung Prayudha, Yuan Adriles asal Indonesia yang didialogkan dengan karya Nikolai Wolff dan Kay Michalak dari Bremen.

RelatedPosts

Menelusuri Jejak Musik Blues Karya Benyamin S yang Jarang Dibahas

Final Laga Purnagita 2025 Digelar, Member Liga Radio Streaming Sehati Jajal 20 Besar Nasional

Krisis Listrik Sumatra, PLN UID Jabar Gercep Kirim Relawan

Karya dari lima belas fotografer Indonesia tersebut dipilih melalui panggilan terbuka yang menerima 31 entri, kemudian diseleksi oleh enam juri interdisipliner dari Indonesia dan Jerman: Irene Barlian (fotografer/Jakarta), Ulrike Heine (ilmuwan budaya/Kiel), Sigit D. Pratama (desainer pameran/Jakarta), Jan-Philipp Possmann (kurator/Mannheim), Elisa Sutanudjaja (urbanis/Jakarta), dan Nikolai Wolff (fotografer/Bremen).

“Perubahan iklim adalah fenomena global yang harus kita hadapi dengan strategi mitigasi. Salah satu strategi dalam kaitan dengan kenaikan permukaan air laut adalah ketahanan kawasan pesisir. Dialog di antara kota-kota pesisir yang begitu berbeda seperti Bremen dan Jakarta mengungkapkan keberagaman tanggapan. Sebagai lembaga kebudayaan, kami mengusung misi untuk meningkatkan kesadaran – karena melalui pemecahan masalah bersamalah pemahaman, keterhubungan, dan harapan bisa tumbuh,“ kata Kepala Program Budaya Goethe-Institut Indonesien Dr. Ingo Schöningh saat pembukaan pameran di GoetheHaus Jakarta pada Selasa, 6 Mei 2025, yang dihadiri lebih dari 100 pengunjung sebagaimana dilansir dari press rilis yang diterima redaksi Radio Streaming Sehati.

Kerentanan dan ketangguhan

Lebih dari 60 persen penduduk Indonesia tinggal di wilayah pesisir, negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia. Namun, kehidupan pesisir malah makin tidak pasti. Kenaikan muka air laut, penurunan tanah, abrasi, dan banjir tidak datang sebagai bencana tiba-tiba—melainkan berlangsung perlahan, melalui keseharian, perubahan senyap, dan kelalaian struktural.

“Foto-foto dalam pameran ini juga sekilas menelusuri bagaimana orang terus beradaptasi, bertahan, dan memberi makna pada batas yang terus berubah antara daratan dan laut. Beberapa foto menampilkan upaya mempertahankan daratan dari air melalui tanggul, tembok, dan pompa. Lainnya menunjukkan apa yang terjadi ketika infrastruktur gagal atau jika tak pernah hadir. Juga tentang beragam bentuk ketahanan: membangun ulang rumah, mengangkut air bersih melewati banjir, menunggu dalam ketidakpastian, atau sekadar bermain di tanah yang mungkin segera hilang,“ ujar Elisa Sutanudjaja selaku perwakilan juri.

Pameran ini tidak hanya terkait konsekuensi dari krisis iklim yang mengerikan. Ini juga merupakan sebuah ajakan refleksi, jauh dari banjir rob dan garis pantai yang semakin terkikis: tentang kegigihan, kenangan, dan kehidupan sehari-hari di atas tanah yang lenyap.

Sebelumnya, "Living at the Urban Seafront" telah dipamerkan di Bremen Centre for Building Culture, Jerman, pada 14 Maret-30 April 2025. Di Goethe-Institut Jakarta, pameran yang hadir sebagai bagian dari program GoetheHaus Foyer ini dapat dikunjungi setiap Selasa hingga Minggu (tutup hari Senin dan libur nasional) mulai pukul 12.00-20.00 WIB secara gratis.***

Editor: Andri Herdiansyah

Related Posts

Menelusuri Jejak Musik Blues Karya Benyamin S yang Jarang Dibahas
RAGAM

Menelusuri Jejak Musik Blues Karya Benyamin S yang Jarang Dibahas

Selasa, 16 Desember 2025
Final Laga Purnagita 2025 Digelar, Member Liga Radio Streaming Sehati Jajal 20 Besar Nasional
RAGAM

Final Laga Purnagita 2025 Digelar, Member Liga Radio Streaming Sehati Jajal 20 Besar Nasional

Minggu, 7 Desember 2025
Krisis Listrik Sumatra, PLN UID Jabar Gercep Kirim Relawan
BERITA

Krisis Listrik Sumatra, PLN UID Jabar Gercep Kirim Relawan

Jumat, 5 Desember 2025
Niat Pulang Cepat untuk Belajar, Azam Sejiwa Malah Raih Juara Pildacil
BERITA

Niat Pulang Cepat untuk Belajar, Azam Sejiwa Malah Raih Juara Pildacil

Minggu, 30 November 2025
Raih Nilai Tertinggi, Pakisaji Juara 1 Sinergisitas Kinerja Kecamatan Kabupaten Malang 2025
BERITA

Raih Nilai Tertinggi, Pakisaji Juara 1 Sinergisitas Kinerja Kecamatan Kabupaten Malang 2025

Jumat, 28 November 2025
Sarapan Jadi Lebih Bergizi
RAGAM

Sarapan Jadi Lebih Bergizi! Intip 6 Bubur Khas Indonesia yang Wajib Dicoba

Selasa, 11 November 2025
  • Beranda
  • Berita
  • Selayang Pandang
  • Jadwal Special Program
  • Kerjasama dan Iklan
  • Profil Pengelola
  • Alamat Kontak
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
    • Headline
    • Hiburan
    • Ragam
    • Idea
    • Olahraga
  • Selayang Pandang
  • Jadwal Special Program
  • Kerjasama dan Iklan
  • Profil Pengelola
  • Alamat Kontak

© 2024 radiosehati.com

Klik Untuk Request dan Komen

RCAST.NET

Editor: Andri Herdiansyah

Request Lagu

Memuat…